United Airlines berencana untuk berinvestasi pada 200 taksi listrik terbang yang akan menerbangkan penumpang di lingkungan perkotaan yang padat ke bandara terdekat.
Itu menjadikan maskapai ini salah satu yang pertama berkomitmen untuk menggunakan taksi terbang, yang diharapkan dapat digunakan dalam lima tahun ke depan.
Dalam kemitraan dengan maskapai regional Mesa Airlines, mereka telah berinvestasi di perusahaan mobilitas udara Archer sebagai bagian dari kesepakatan senilai $ 1,1 miliar untuk mengembangkan pesawat yang ramah lingkungan.
Dalam pernyataannya kemarin, 10 Februari, United Airlines mengatakan rencananya akan menggunakan taksi untuk perjalanan jarak pendek, seperti menerbangkan penumpang melalui jalan raya yang padat ke bandara hub. Pesawat akan membutuhkan persetujuan regulasi sebelum pembelian dapat dilanjutkan.
Dikatakan langkah tersebut adalah bagian dari upaya maskapai yang lebih luas untuk berinvestasi dalam teknologi baru yang mengurangi karbonisasi perjalanan udara.
Menurut Archer, taksi tersebut akan mampu terbang sejauh 60 mil dengan kecepatan hingga 150mph dan berpotensi mengurangi emisi karbon dioksida penumpang yang bepergian ke bandara hingga setengahnya. Taksi juga akan mampu lepas landas dan mendarat vertikal listrik (eVTOL).
'Bagian dari cara United memerangi pemanasan global adalah dengan merangkul teknologi baru yang mendekarbonisasi perjalanan udara. Dengan bekerja sama dengan Archer, United menunjukkan kepada industri penerbangan bahwa sekaranglah waktunya untuk menggunakan moda transportasi yang lebih bersih dan lebih efisien. Dengan teknologi yang tepat, kami dapat mengekang dampak pesawat terhadap planet ini, '' kata CEO United, Scott Kirby.
Satu studi pada September 2020, yang diterbitkan oleh Carbon Brief , menemukan bahwa total emisi karbon dioksida kumulatif historis dari penerbangan berjumlah 32,6 miliar ton sejak 1940. Hampir 50% dari emisi ini terjadi dalam 20 tahun terakhir.
Krisis iklim yang berkembang telah menyebabkan beberapa perusahaan menjajaki opsi menerbangkan taksi listrik.
Salah satu perusahaan taksi terbang, Volocopter, berencana melakukan uji coba perjalanan ke pusat kota menggunakan taksi udara listrik VoloCity.
Pemimpin pasar lain di bidang ini adalah pengembang pesawat listrik Joby Aviation.
Pada Desember 2020, bisnis berbagi tumpangan Uber menjual armada taksi terbangnya, Elevate, kepada Joby Aviation, menggambarkan penjualan tersebut sebagai 'kemitraan yang diperpanjang'.
"Kesepakatan ini memungkinkan kami untuk memperdalam kemitraan kami dengan Joby, pemimpin yang jelas di bidang ini, untuk mempercepat jalur ke pasar untuk teknologi ini," kata kepala eksekutif Uber Dara Khosrowshahi dalam sebuah pernyataan.
Berdasarkan kesepakatan tersebut, Uber juga akan menginvestasikan $ 75 juta tambahan di Joby Aviation untuk membantu mengembangkan pesawat.
Menurut BBC News , pesawat tanpa emisi Joby akan menampung empat penumpang dan memiliki fitur lepas landas dan pendaratan vertikal.